Konsumen Melebih-lebihkan Seberapa Banyak Mereka Akan Membuat Keputusan Berkelanjutan, Temuan Studi Phocuswright

Venesia

Sebuah studi baru tentang penulis fokus mengungkapkan kesenjangan yang mengkhawatirkan antara keinginan wisatawan untuk melakukan perjalanan ramah lingkungan dan pilihan liburan mereka yang sebenarnya. Dipersembahkan oleh Daftar MadelineAnalis Riset Senior di Phocuswright pada hari pertama Penulis fokus Eropa 2024 (10-12 Juni, Barcelona), penelitian ini menyoroti isu kompleks mengenai overtourism dan strategi penyebaran.

“Kami merancang survei agar konsumen tidak mengetahui bahwa mereka merespons survei keberlanjutan” »Daftar dijelaskan. “Hasil penelitian menunjukkan kekhawatiran yang jelas mengenai overtourism, namun kekhawatiran ini tidak selalu diwujudkan dalam tindakan. »

Meskipun 45% responden mengatakan bahwa mereka mencari destinasi yang terpencil, yang menunjukkan minat mereka untuk menjelajahi tempat-tempat yang kurang dikenal, penelitian ini juga menemukan bahwa sejumlah besar responden secara aktif menghindari destinasi yang terlalu ramai dan terlalu dikomersialkan.

“24-40% memutuskan untuk tidak mengunjungi suatu destinasi karena kepadatan yang berlebihan atau komersialisasi yang berlebihan” Daftar yang dicatat. “Tren ini meluas ke akomodasi dan atraksi, dengan 32% menghindari akomodasi yang terlalu berkembang dan 34% menghindari tur dan aktivitas yang ramai.”

Studi ini juga mengkaji peran ketenaran media sosial dalam mendorong overtourism. List menekankan bahwa ketenaran saja tidak selalu menentukan pilihan tujuan. Namun, ketika dihadapkan pada banyaknya pilihan perjalanan, pengetahuan tentang suatu tujuan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan secara signifikan.

“Ketenaran di media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempersempit pilihan. » Daftar tersebut menjelaskan. “Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan destinasi yang kurang dikenal dan mendorong penyebaran perjalanan.”

Salah satu temuan utama penelitian ini adalah kesenjangan antara niat yang diungkapkan dan perilaku sebenarnya. Meskipun banyak wisatawan mengatakan mereka menginginkan praktik perjalanan ramah lingkungan, hanya 28% yang memilih untuk tinggal di daerah yang tidak terlalu ramai pada perjalanan mereka baru-baru ini.

“Ada keterputusan antara apa yang orang katakan akan mereka lakukan dan apa yang sebenarnya mereka lakukan.” Daftar terima kasih. “Salah satu faktor yang berkontribusi adalah kurangnya pemahaman tentang arti keberlanjutan dalam konteks perjalanan. Misalnya, hanya 10-12% responden yang mengidentifikasi slot pemesanan di objek wisata sebagai tindakan berkelanjutan.

Penelitian ini diakhiri dengan seruan tindakan yang jelas kepada berbagai pemangku kepentingan di industri perjalanan. Daftar ini menyajikan pendekatan lima poin untuk memerangi overtourism:

  • Batas yang dihitung: Terapkan batasan pengunjung yang dirancang dengan cermat untuk melindungi destinasi tanpa melumpuhkan perekonomian lokal.
  • Perubahan arah: Hindari pemasaran yang memicu FOMO (takut ketinggalan) dan promosikan perjalanan berbasis minat yang merayakan beragam pengalaman.
  • Transparansi sangat penting: Berikan informasi yang jelas tentang tingkat pengunjung di destinasi populer, lebih dari sekadar visual yang dikurasi dan diedit.
  • Strategi penyebaran: Memberikan pengetahuan kepada wisatawan tentang destinasi alternatif untuk dipertimbangkan saat mencari opsi yang tidak terlalu ramai.
  • Infrastruktur itu penting: Berinvestasi dalam infrastruktur transportasi yang mendorong perjalanan ke daerah-daerah yang jarang dikunjungi, sehingga lebih mudah diakses.
  • Pendidikan itu penting: Mendidik wisatawan tentang hubungan antara overtourism dan konsep keberlanjutan yang lebih luas.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara kolaboratif, industri perjalanan dapat berupaya menuju masa depan pariwisata yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Artikel Konsumen melebih-lebihkan sejauh mana mereka akan membuat keputusan yang berkelanjutan, mengungkapkan studi Phocuswright yang pertama kali diterbitkan di TravelDailyNews International.